Sunni yang Sunni
Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ah-nya al-Musawi

Mahmud az-Za'by


68. 'Ali ibn Hasyim ibn al-Bari al-Aydi Abul Hasan al-Kufi al-Khazzaz1

Ibn Mu'in dan Ya'qub, Ibn Abi Syaybah, memandang 'Ali ibn Hasyim seorang yang tsiqat. Menurut Abu Dawud ia seorang Syi'ah. Bukhari berkata: "Ia dan orang tuanya berlebih-lebihan dalam madzhab yang dianutnya." Menurut Ibn Hibban, ia Syi'ah ekstrim, banyak meriwayatkan hadits-hadits munkar dari Masyahir. Pernyataan serupa disampaikan oleh Ibn Numayr. Menurut Abu Zara'ab, ia orang yang sangat jujur, sementara an-Nasa'i menyatakan tidak melihat adanya bahaya pada 'Ali ibn Hasyim.

Sesungguhnya kritik kepada 'Ali ibn Hasyim terletak pada sikapnya yang berlebih-lebihan dalam madzhab yang dianutnya (Syi'ah). Akan tetapi Syi'ah yang dianut Abu Hasyim tidak sampai ke tingkat Rafadh. Dalam arti tidak membenci dan meremehkan Abu Bakar dan 'Umar. Dan dia tidak mempercayai raj'ah.

Seorang rawi masih diterima riwayatnya asal saja ia tidak Rafadh, dan dikenal jujur dan amanah. Inilah sebenarnya keadaan (haliyah) 'Ali ibn Hasyim. Karena itulah, Imam Muslim meriwayatkan hadits darinya. Begitu pula ashabus-Sunan yang empat. Mengenai penolakan Imam Bukhari, kita dapat memakluminya, sebab Bukhari memang lebih ketat dari ulama hadits lainnya dalam penerimaan riwayat. Ia tidak menerima hadits Ibn Hasyim, karena ia melihat sifat yang tidak terpuji padanya. Wallahu a'lam bis-shawab.

Catatan kaki:

1 Tahdzib at-Tahdzib, 7/392; Mizan al-I'tidal, 3/160.

Daftar Isi | al-Firdaus.com


Sunni yang Sunni -- Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ahnya al-Musawi oleh Mahmud az-Zaby
Diterjemahkan dari Al-Bayyinat, fi ar-Radd' ala Abatil al-Muraja'at
karangan Mahmud az-Za'bi, (t.p), (t.t). © Mahmud az-Za'bi.
Penerjemah: Ahmadi Thaha dan Ilyas Ismail
Penyunting: Ahsin Mohammad
Diterbitkan oleh Penerbit PUSTAKA
Jalan Ganesha 7, Tilp. 84186
Bandung, 40132
Cetakan I : 1410H-1989M