THI Jan 2018: Jin dan Al-Quran
- Details
- Written by Kapten Hafiz Firdaus Abdullah
- Category: Tazkirah Hari Ini
- Hits: 1792
Teruja saya membaca ayat al-Qur'an ini,
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا (1)
يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا (2)
Katakanlah: Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Qur'an), lalu mereka berkata:
"Sesungguhnya kami telah mendengar al-Qur'an yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami." [al-Jin 72:1-2]
Saya teruja dengan sikap sekumpulan jin tersebut. Mereka mendengar bacaan al-Qur'an, memahaminya, merasa takjub dengannya lalu beriman kepadanya.
Bagaimana pula dengan kita?
Apakah kita hanya membaca al-Qur'an semasa kecil untuk khatam, kemudian membaca apabila ada orang meninggal dunia?
Apakah kita faham apa yang dibaca?
Ayuh kita berusaha untuk selalu membaca dan memahami al-Qur'an. Bagi yang tidak faham bahasa Arab, boleh membaca terjemahan al-Qur'an dalam apa-apa bahasa.
Ayuh kita menjadi takjub dengan al-Qur'an.
Ayat di atas dimulakan dengan "Katakanlah...", bererti ia adalah ayat yang patut diperkatakan dan disebar-sebarkan. Moga dengan itu ia dapat menjadi motivasi kepada orang ramai untuk membaca dan memahami al-Qur'an.
THI Jan 2018: Sungguh aku akan bersedekah lagi!
- Details
- Written by Kapten Hafiz Firdaus Abdullah
- Category: Tazkirah Hari Ini
- Hits: 1698
Apabila bersedekah, kadang-kala kita tidak tahu sama ada sedekah itu diberikan kepada orang yang patut menerimanya atau tidak.
Ini kerana ada peminta sedekah yang benar-benar dalam kesusahan dan ada yang berpura-pura dalam kesusahan. Sementara itu Islam mengajar kita untuk selalu berbaik sangka, maka tidak boleh menuduh peminta sedekah itu berdusta melainkan ada bukti kukuh.
Apakah sikap kita terhadap kes seperti ini? Marilah kita ambil iktibar daripada hadis berikut. Rasulullah s.a.w. bersabda,
قَالَ رَجُلٌ لأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي يَدِ سَارِقٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى سَارِقٍ فَقَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ لأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ.
فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي يَدَيْ زَانِيَةٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ اللَّيْلَةَ عَلَى زَانِيَةٍ فَقَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى زَانِيَةٍ لأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ.
فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي يَدَيْ غَنِيٍّ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى غَنِيٍّ فَقَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى سَارِقٍ وَعَلَى زَانِيَةٍ وَعَلَى غَنِيٍّ
فَأُتِيَ فَقِيلَ لَهُ أَمَّا صَدَقَتُكَ عَلَى سَارِقٍ فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعِفَّ عَنْ سَرِقَتِهِ وَأَمَّا الزَّانِيَةُ فَلَعَلَّهَا أَنْ تَسْتَعِفَّ عَنْ زِنَاهَا وَأَمَّا الْغَنِيُّ فَلَعَلَّهُ يَعْتَبِرُ فَيُنْفِقُ مِمَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ
Seorang lelaki berkata: “Sungguh aku akan bersedekah!” Maka dia keluar membawa sedekahnya lalu meletakkannya di tangan seorang pencuri (padahal dia tidak mengetahuinya). Pada pagi (esoknya) orang ramai bercakap-cakap: “Sedekah diberikan kepada pencuri!” Lelaki itu menjawab: “Ya Allah! Bagimu segala pujian. Sungguh aku akan bersedekah (lagi).”
Maka dia keluar lagi membawa sedekahnya lalu meletakkannya di tangan seorang penzina (padahal dia tidak mengetahuinya). Pada pagi (esoknya) orang ramai bercakap-cakap: “Sedekah diberikan malam tadi kepada penzina!” Lelaki itu menjawab: “Ya Allah! Bagimu segala pujian (aku telah bersedekah) kepada penzina. Sungguh aku akan bersedekah (lagi).”
Maka dia keluar lagi membawa sedekahnya lalu meletakkannya di tangan seorang kaya (padahal dia tidak mengetahuinya). Pada pagi (esoknya) orang ramai bercakap-cakap: “Sedekah diberikan kepada orang kaya!” Lelaki itu menjawab: “Ya Allah! Bagimu segala pujian (aku telah bersedekah) kepada pencuri, penzina dan orang kaya.”
(Pada malam hari) dia didatangi oleh seseorang (dalam mimpinya) lalu dikatakan kepadanya: “Adapun sedekah kamu kepada pencuri, mudah-mudahan dapat menahannya dari mencuri. Adapun kepada penzina, mudah-mudahan dapat menahannya dari berzina. Adapun kepada orang kaya, mudah-mudahan dia dapat mengambil iktibar darinya dan mensedekahkan apa yang Allah kurniakan kepadanya.”
[Shahih al-Bukhari, hadis no.: 1332/1421]
THI Jan 2018: Ibadah Sunat Menutupi Kekurangan
- Details
- Written by Kapten Hafiz Firdaus Abdullah
- Category: Tazkirah Hari Ini
- Hits: 2055
Tahukah anda ibadah-ibadah sunat dapat menutupi kekurangan ibadah wajib?
Solat-solat sunat menutupi kekurangan solat fardhu.
Puasa-puasa sunat menutupi kekurangan puasa Ramadhan.
Sedekah menutupi kekurangan zakat tahunan.
Umrah menutupi kekurangan haji.
Oleh itu ayuh kita memperbanyakkan ibadah sunat. Pastikan ia ibadah yang selari dengan tunjuk ajar Nabi s.a.w., bukan kebiasaan masyarakat kita.
Sabda Nabi s.a.w.,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلَاةُ
قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ
انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً
وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ
ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ
Sesungguhnya yang pertama dihisab ke atas manusia pada Hari Kiamat daripada amalan-amalan mereka adalah solat.
Allah ‘azza wa jalla berkata kepada para malaikat-Nya – padahal Dia yang lebih tahu –
“Lihatlah pada solat hamba-Ku, apakah ia sempurna atau tidak? Jika solatnya sempurna, maka tulislah baginya pahala yang sempurna.
Namun jika dalam solatnya ada sesuatu kekurangan, maka lihatlah apakah hamba-Ku memiliki ibadah sunat. Jika ada ibadah sunat, sempurnakanlah kekurangan yang ada pada ibadah wajibnya dengan ibadah sunatnya.”
Kemudian ibadah lainnya diperlakukan seperti ini.
[Shahih Sunan Abu Daud, no.: 733/864]
THI Dis 2017: Allah Mencintai
- Details
- Written by Kapten Hafiz FIrdaus Abdullah
- Category: Tazkirah Hari Ini
- Hits: 1835
Tazkirah hari ini adalah salah satu hadis kegemaran saya, di mana Rasulullah s.a.w. bersabda, Allah s.w.t. berfirman,
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ
وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا
وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ
وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ
Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang terhadapnya.
Dan tidaklah hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai melainkan apa yang telah aku fardhukan ke atasnya.
Dan tidaklah hamba-Ku berterusan bertaqarrub kepada-Ku melalui amalan-amalan nawafil sehinggalah aku mencintainya.
Jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang dia jadikan untuk mendengar, pandangannya yang dia jadikan untuk memandang, tangannya yang dia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dia jadikan untuk berjalan.
Jika dia meminta daripada-Ku nescaya Aku berikan dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku nescaya Aku lindungkan.
Dan tidaklah Aku prihatin terhadap sesuatu yang Aku sendiri adalah pembuatnya, melainkan keprihatinan-Ku terhadap jiwa seorang mukmin yang membenci kematian sementara Aku juga membenci berbuat buruk terhadapnya. [Shahih al-Bukhari, no.: 6021/6502]
----------
Beberapa pengajaran hadis:
Pertama:
Dalam seluruh al-Qur'an dan hadis, Allah umumkan perang hanya kepada dua golongan: [1] Orang yang mengambil riba (al-Baqarah 2:279) dan [2] Orang yang memusuhi wali Allah.
Wali Allah bukanlah mereka yang boleh berjalan atas air atau terbang di udara, tetapi mereka yang menolong agama Allah dengan cara menyebarkan yang hak dan menghapuskan yang batil.
Kedua:
Tiada yang lebih Allah cintai melainkan ibadah fardhu seperti solat 5 kali sehari, puasa Ramadhan, zakat harta dan haji yang pertama. Maka bersungguh-sungguhlah dalam melaksanakannya.
Ketiga:
Apabila kita melazimkan diri melakukan amalan sunat seperti solat sunat, puasa sunat, sedekah, umrah, membaca al-Qur'an dan banyak lagi, maka Allah akan mencintai kita dan memberi kita keutamaan seperti yang dinyatakan dalam hadis di atas.
Hanya pastikan ia amalan yang bertepatan dengan sunnah Rasulullah, bukan sunnah masyarakat kita.
Keempat:
Keprihatinan Allah atas semua yang Dia lakukan ke atas hamba-Nya, sama ada yang baik atau buruk, yang disukai atau dibenci.
Page 40 of 67