Sunni yang Sunni
|
||
47. 'Abdullah ibn Dawud ibn Amir ibn Rabi' al-Hamdani Abu 'Abdurahman1'Abdullah dikenal dengan sebutan, al-Kharibi. Ia berasal dari Kufah, namun tinggal di Kharibah, sebuah tempat di Bashrah. Menurut sebagian pendapat, ia tinggal di Ibadan. Ibn Mu'in, Abu Hatim, Abu Zara'ah, an-Nasa'i dan Daruquthni memandang 'Abdullah sebagai orang tsiqat. Ibn Sa'ad berkata: "Ia tsiqat, dan tekun beribadah." Al-Kadimi berkata: "Aku tidak pernah berdusta kecuali sekali saja. Ceritanya begini: Ayahku bertanya, 'Sudahkah kau belajar kepada seorang guru?' 'Sudah,' jawabku. Padahal, aku belum mengaji kepada seorang guru pun.' Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa 'Abdullah adalah seorang tsiqat, jujur dan terpercaya. Karena itulah Ulama hadits menjadikan hadits 'Abdullah sebagai hujjah, dan beberapa orang dari Ashabus-Sittah meriwayatkan hadits darinya. Kalau benar apa yang dikatakan penulis ad-Muraja'at bahwa Ibn Quthaibah memandang 'Abdullah al-Kharibi sebagai salah seorang tokoh Syi'ah, hal tersebut tak jadi soal sebagaimana berkali-kali kami kemukakan bahwa ibn Qutaibah dan ulama Sunni lainnya memahami tasyayyu' sebagai suatu sikap memihak kepada 'Ali dan Ahlul Bayt, tidak lebih. Mereka membedakan pengertian tasyayyu' dan rafadh. Ulama Sunni tidak menolak riwayat orang Syi'ah sejauh ia dikenal sebagai orang jujur, taqwa, tidak dusta, dan tidak mempromosikan bid'ahnya. Catatan kaki:1 Tahdzib at-Tahdzib, 5/199; al-Khulashah, 196. |
||
|
||