Sunni yang Sunni
|
||
18. Harits ibn Husairah Abu al-Nu'man al-Azdi al-Kufi1Menurut Yahya ibn Mu'in, Harits seorang Khasyabi yang tsiqat. Namanya ditambah Khasyabah, yang berarti kayu, tiang, yaitu tiang yang dipakai menyalib Zaid ibn 'Ali Al-Nasa'i juga memandang dia tsiqat, menurut ibn 'Adi, haditsnya bisa ditulis walaupun dha'if. Yahya termasuk orang kufah yang berlebih-lebihan dalam mengagungkan 'Ali. Begitu pula kata Abu Hatim al-Razi, Harits seorang Syi'ah tulen. "Kalau al-Tsawri tidak meriwayatkan hadits darinya, tentu haditsnya sudah kubuang jauh-jaub," tambahnya. Al-Daruquthni mengakui Harits sebagai guru Syi'ah, yang berlebih-lebihan dalam memuji 'Ali. Tapi al-Ajri menilainya sebagai Syi'i yang sangat jujur. Al-Ajili, al-Numair dan ibn Hibban memandangnya tsiqat. Kesimpulannya, Harits memang seorang Syi'ah. Tetapi ia bukan Rafidhah. Para ahli hadits mengakui ia jujur, tidak berdusta, atau mengajak orang lain mengikuti pahamnya: Karena itu, tidak ada cegahan untuk menerima riwayatnya. Catatan kaki:1 Mizan al-I'tidal 2/232; Tahdzib at-Tahdzib, 2/140.
|
||
|
||