Sunni yang Sunni
Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ah-nya al-Musawi

Mahmud az-Za'by


18. Harits ibn Husairah Abu al-Nu'man al-Azdi al-Kufi1

Menurut Yahya ibn Mu'in, Harits seorang Khasyabi yang tsiqat. Namanya ditambah Khasyabah, yang berarti kayu, tiang, yaitu tiang yang dipakai menyalib Zaid ibn 'Ali Al-Nasa'i juga memandang dia tsiqat, menurut ibn 'Adi, haditsnya bisa ditulis walaupun dha'if. Yahya termasuk orang kufah yang berlebih-lebihan dalam mengagungkan 'Ali.

Begitu pula kata Abu Hatim al-Razi, Harits seorang Syi'ah tulen. "Kalau al-Tsawri tidak meriwayatkan hadits darinya, tentu haditsnya sudah kubuang jauh-jaub," tambahnya. Al-Daruquthni mengakui Harits sebagai guru Syi'ah, yang berlebih-lebihan dalam memuji 'Ali. Tapi al-Ajri menilainya sebagai Syi'i yang sangat jujur. Al-Ajili, al-Numair dan ibn Hibban memandangnya tsiqat.

Kesimpulannya, Harits memang seorang Syi'ah. Tetapi ia bukan Rafidhah. Para ahli hadits mengakui ia jujur, tidak berdusta, atau mengajak orang lain mengikuti pahamnya: Karena itu, tidak ada cegahan untuk menerima riwayatnya.

Catatan kaki:

1 Mizan al-I'tidal 2/232; Tahdzib at-Tahdzib, 2/140.

 

Daftar Isi | al-Firdaus.com


Sunni yang Sunni -- Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ahnya al-Musawi oleh Mahmud az-Zaby
Diterjemahkan dari Al-Bayyinat, fi ar-Radd' ala Abatil al-Muraja'at
karangan Mahmud az-Za'bi, (t.p), (t.t). © Mahmud az-Za'bi.
Penerjemah: Ahmadi Thaha dan Ilyas Ismail
Penyunting: Ahsin Mohammad
Diterbitkan oleh Penerbit PUSTAKA
Jalan Ganesha 7, Tilp. 84186
Bandung, 40132
Cetakan I : 1410H-1989M